LIBURAN GUNUNG PUNTANG DAY 1

Bosan dengan keadaan hiruk pikuk di kota bandung yang saat ini sudah bener – bener macet, karena perilaku berkendara yang mungkin sudah lumrah di kota besar. Rencana libur di tujukan ke puntang, tepatnya di Buper ( bumi perkemahan), terletak di Kecamatan Cimaung Kabupaten Bandung, keluar dari bandung kearah selatan menuju ke arah pangalengan, sabtu pagi kita siap siap dengan perlengkapan dan perbekalan untuk 2 hari, biar simple aja sih…namanya juga mau main ke alam.

Ada apa aja sih di gunung puntang ini? 

Di gunung puntang ini merupakan tempat konserfasi untuk Owa jawa, sejenis kera yang lebih mirip monyet sih sebenernya….coba gimana…, ada puing reruntuhan peninggalan jaman belanda dulu yang terhampar di area gunung puntang ini, curug siliwangi, kolam cinta, ada juga Gua Belanda. Gunung puntang juga cocok untuk yang lagi belajar daki gunung boleh juga di coba puncak gedenya.

Sampai di lokasi puntang sekitar jam 4, kita bayar tiket sebesar 10.000 perak / orang, dan parkir motor dipos (gerbang depan) dengan jalan kaki kami bertiga langsung menuju tempat dimana saya dulu sering kesini, sebenernya kurang safety juga tempatnya tapi karena lagi kemarau jadi kita pakai aja tempat ini, karena kalau musim hujan di tempat itu yang ada kita body rafting bebas di sungai alias kabawa palid. Jalan melewati kolam cinta terus menelusuri jalan setapak yang di kanan kiri ada puing reruntuhan, dan kabut yang sedikit turun ditambah suasana hening pegunungan yang membuat suasana sedikit….HHmmmmm sereeeuuummmm…..

Tapi suasana serem hilang karena si kecil Yuki dengan antusias yang lumayanlah udah sering bermain di pegunungan, karena sekalian melatih buat bikin dia lebih mandiri. Loncat kesana kemari dan nyanyi- nyayi kecil membuat suasana sedikit lebih hangat. 

Tiba di tempat yang di tuju kita langsung mengerjakan tugas masing masing, yayu siap dengan perlengkapan masak, Deni siap dengan mendirikan tenda, dan yuki sibuk mencari baju renangnya. Karena dia udah gak sabar pengen nyemplung ke sungai yang masih bersih dan segar alami. Beres mendirikan tenda lanjut mencari kayu bakar untuk bekal nanti malam agar gak terlalu dingin sekaligus buat obat nyamuk juga.

Malampun tiba dengan ditemani suara krik…krik…jangkrik, dan kokok suara kodok, menemani di keheningan dan gelapnya malam…cieeee… sembari menghadap api unggun yang di buat untuk menghangatkan badan, semakin malam semakin larut dan kayu bakar sudah bosan di tiup, masuklah kedalam tenda dan tertidulah kita dengan sedikit bau asap yang nempel di baju, celana, kaos kaki, dan muka….